Dilansir dari CNN Travel, Minggu (6/7/2019) Femke Halsema sebagai walikota wanita pertama Amsterdam akan melakukan perombakan besar-besaran di Red Light District. Menurutnya, wisata syahwat di Amsterdam sudah melampaui batas dan merendahkan martabat wanita.
"Bagi banyak pengunjung, pekerja seks telah menjadi daya tarik untuk dilihat. Tapi dalam beberapa kasus, banyak perilaku pengunjung yang mengganggu dan tidak sopan seperti merendahkan martabat wanita," kata Halsema.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asal tahu saja, Red Light District di Amsterdam, Belanda sudah eksis sejak 1830 dan diakui sebagai profesi hukum pada tahun 1988. Terdapat berbagai hal tentang seks di sana, termasuk 330 rumah bordil.
![]() |
Isu perdagangan manusia tampaknya sudah bukan lagi rahasia di Red Light District. Membludaknya turis ke sana, juga sudah mengganggu kenyamanan dan keamanan. Malah, aturan larangan grup tur ke Red Light District sudah disiapkan.
"Amsterdam sudah saatnya berubah. Banyak wanita di sana yang ditertawakan, dihina dan dikriminalisasi," tegas Halsema.
Pemerintah Kota Amsterdam sudah menyiapkan beberapa opsi seperti menutup etalase atau jendela yang merupakan tempat pekerja seks menjajakan diri, menyiapkan bangunan atau hotel khusus sehingga tidak lagi di sepanjang jalanan, hingga memindahkan lokasinya ke tempat lain.
Opsi terakhir paling banyak dibicarakan. Bisa jadi, Red Light District akan tutup dan pindah tempat, serta bukan lagi menjadi tujuan wisata turis.
BACA JUGA: Pekerja Seks Red Light District Amsterdam Sudah Muak dengan Turis
Opsi-opsi tersebut bertujuan untuk melindungi keamanan para pekerja seksnya. Termasuk, banyak keluhan mengenai turis yang masih suka memotret dan merekam video padahal dilarang.
Rencananya, pemerintah Kota Amsterdam akan melakukan pertemuan dengan orang-orang di Red Light District untuk membahasnya lebih lanjut. Sehingga, ada keputusan bersama dan tidak ada yang merasa dirugikan.
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!