Tak sedikit tempat wisata Banten yang ramai wisatawan saat libur Lebaran kemarin. Mengantisipasi lonjakan COVID-19, Pemprov Banten menutup objek wisata.
Buntut membludaknya keramaian di tempat wisata saat libur Lebaran pekan lalu, membuat Gubernur Banten Wahidin Halim bertindak. Ia pun segera menutup tempat wisata yang ada di kawasannya itu.
"Menutup sementara destinasi wisata di Provinsi Banten hingga 30 Mei 2021 mendatang. Hal itu tertuang dalam Instruksi Gubernur Banten Nomor 556/901-DISPAR/2021 tentang Penutupan Sementara Destinasi Wisata Dampak Libur Hari Raya Idul Fitri Tahun 2021 Di Provinsi Banten," ujarnya seperti dikutip detikTravel dari laman Instagramnya, Senin (17/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan olehnya, keputusan itu diambil berdasarkan hasil monitoring terhadap kunjungan wisatawan di sejumlah destinasi wisata di Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten pada hari Jum'at dan Sabtu (14-15 /5/2021), mengindikasikan kunjungan wisatawan telah menimbulkan kerawanan terjadinya pelanggaran protokol kesehatan di sejumlah destinasi wisata.
"Pelanggaran protokol kesehatan tersebut dapat menimbulkan risiko meningkatnya penyebaran Corona Virus Disease-19 (COVID-19) di Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten," tambahnya.
Alhasil, Wahidin menginstruksikan Bupati/Walikota se-Provinsi Banten untuk menutup sementara destinasi wisata di wilayahnya mulai tanggal 15 Mei 2021 Pukul 21.00 WIB hingga tanggal 30 Mei 2021.
Di luar Banten, penutupan objek wisata juga telah lebih dulu dilakukan di DKI Jakarta, Karawang, hingga Surabaya dan lainnya. Namun d Jakarta penutupan tempat wisata hanya berlangsung sampai hari ini. Selasa 18 Mei, tempat wisata di Jakarta kembali dibuka sesuai edaran dari Dinas Pariwisata DKI Jakarta.
Beberapa bulan lalu, Gubernur Banten Wahidin Halim sempat mengeluhkan kebijakan pemerintah soal larangan mudik namun tempat wisata tetap dibuka. Meski pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk menutup wisata, namun pada penerapannya tak akan mudah.
"Tak semudah itu, karena kebijakannya sudah dibuka ya jadi daerah tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka tentunya juga tidak akan mentaati apa yang menjadi tidak terbangun kesepakatan antara kami dengan wisatawan," kata Wahidin.
Hasilnya memang, warga daerah lain menyerbu tempat wisata di Banten yang menjadi tempat favorit seperti kawasan pantai Anyer dan Carita.
(rdy/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol