Selama pandemi, Dusun Bambu Cisarua bikin terobosan untuk wisatawan. Sementara itu, negara di Samudera Pasifik ini akan lenyap dari bumi.
Pengelola objek wisata Dusun Bambu, di Cisarua, Bandung Barat, melakukan perubahan yang sangat mendasar. Dari objek wisata, kini Dusun Bambu berubah menjadi restoran bertema outdoor.
Secara fundamental, Dusun Bambu tak mengubah tampilan. Namun, konsep pelayanan dan jasa yang ditawarkan sudah jauh berbeda dari sebelumnya. Tak ada lagi pembelian tiket masuk bagi pengunjung.
"Kami terus melakukan inovasi, sekarang kami hadir dengan konsep baru, yaitu Outdoor Dining Resort. Jadi, kami sepenuhnya berfungsi sebagai restoran outdoor terbesar di Bandung," ujar Komisaris Dusun Bambu Endy Tjahyadi kepada detikcom, Rabu (25/8/2021).
Endy menyebut banyak waktu yang dihabiskan untuk akhirnya memutuskan perubahan konsep dari objek wisata menjadi restoran outdoor. Ia tak menampik, besar kecilnya keputusan tersebut juga karena pandemi COVID-19.
"Jadi, kami melakukan swot analisis, strengths yang kita punya, kemudian opportunities, dan juga threats yang juga muncul. Jadi kita mensimulasikan swot analisis tersebut, bahwa kita itu kuat dimana saat pandemi ini terjadi," kata Endy.
Berdiri di area seluas 15 hektare, ada tiga restoran utama yang bisa dijajal pengunjung. Yakni, Restoran Burangrang, Purbasari, dan Lembur Urang. Ketiganya memiliki konsep berbeda satu sama lain.
"Jadi, orang datang ke sini untuk makan, bonusnya bisa menikmati suasana alam yang asri. Kalau istilah kita 'mandi udara' karena di sini zero polution," katanya.
Dia menyadari konsekuensi dari perubahan konsep ini yakni terjadinya penurunan jumlah kunjungan lantaran pembatasan yang masih berlaku. Namun, Endy optimistis Dusun Bambu tak bakal kehilangan target market.
"Dari kapasitas 7.000 tamu, saat ini Dusun Bambu hanya menampung 300 tamu buat di tiga restoran. Kalau dibilang bakal kalah saing dengan wisata lain, kita punya marketnya sendiri-sendiri," ujar Endy.
Di tengah pandemi COVID-19 juga, pengelola menyebut sudah menerapkan protokol kesehatan dengan sangat ketat. Selain pembatasan kunjungan, juga tersedia bilik ozone dan registrasi serta pengecekan kartu vaksinasi.
Selanjutnya adalah berita dari sebuah negara di Samudera Pasifik, Tuvalu. Negara kepulauan yang tajir melintir ini terancam hilang dari bumi karena pemanasan global.
Tanah Tuvalu dulu sangat subur, sekarang sudah tandus. Penyebabnya diduga karena penyerapan garam.
Penyimpanan air bawah tanah mereka juga sudah dibanjiri dengan air laut. Mau tak mau, warga Tuvalu kini bergantung pada air hujan.
Berikut 10 berita populer detikTravel selama sepekan:
Simak Video "Video: Kata Hengky Kurniawan soal Usulan Ganti Nama Bandung Barat "
(bnl/bnl)