Pilot Heli MotoGP Asal Indonesia, Taliban Jaga Patung Buddha

detikTravel

Kapten I Wayan Pasek, pilot helikopter — Foto: Pilot Heli MotoGP Asal Indonesia, Kapten I Wayan Pasek (Kapten I Wayan Pasek)

Jakarta -

Sebuah helikopter tampak wara-wiri di atas sirkuit MotoGP saat balapan. Traveler tahu? ternyata pilotnya juga ada yang berasal dari Indonesia.

Helikopter membawa kru televisi dan meliuk-liuk mengikuti kecepatan pebalap MotoGP yang bisa mencapai 300 km per jam. Dalam catatan detikcom, sudah ada dua kapten yang mengawaki helikopter video di ajang balap motor dunia tersebut.

Di dalam helikopter yang dikendarai, tampak rig atau perlengkapan rumit di dalamnya. Berikut dua pilot heli MotoGP dari Indonesia:

1. Kapten Maryono di MotoGP Qatar 2012

Namanya Kapten Maryono, yang selalu melayang-layang di atas sirkuit Losail dengan helikopter Bell 412 kesayangannya.

"Anda dari Indonesia, saya dari Indonesia," ujarnya agak ragu menyapa sambil menyebut lafal Indonesia dengan bahasa Arab. Wawancara ini dilakukan pada awal April 2012.

Langsung lah kami kenalan. Dan baru di situ kami tahu siapa beliau. Pak Maryono dengan ramah langsung mengajak kami melihat-lihat helikopternya.

detikOto bertemu dengan Kapten Maryono saat meliput MotoGP Qatar. Dia bilang, sekali terbang, Kapten Maryono yang didampingi Abdullah (orang Qatar) menghabiskan waktu sekitar 2 jam. Kemudian turun lagi untuk mengisi bahan bakar dan mengudara lagi 2 jam. Jadi, total ia mengudara selama 4 jam.

Kapten Maryono Foto: Dadan Kuswaraharja

"Saya sudah 6 tahun di sini, saya nerbangin helikopter untuk kamera TV," ujar pria asal Malang yang masih sering pulang ke Indonesia ini.

Sekali terbang, Pak Maryono yang didampingi Abdullah (orang Qatar) menghabiskan waktu sekitar 2 jam. Kemudian turun lagi untuk mengisi bahan bakar dan mengudara lagi 2 jam. Jadi, total ia mengudara selama 4 jam.

Pria asal Kota Malang yang berusia 57 tahun ini sebenarnya merupakan seorang pelatih pilot di Gulf Helicopter.

Jadi, jika Anda menyaksikan iring-iringan pebalap dalam warm-up lap atau menyaksikan mereka saling overtaking satu sama lain dari atas trek, maka itu adalah hasil kerja keras Kapten Maryono.

"Meliput MotoGP-nya susah lho karena kita harus konsentrasi," ujarnya.

2. Kapten Pasek di MotoGP Mandalika

Inilah kisah dari Kapten I Wayan Pasek. Ia terpilih menjadi pilot heli dalam gelaran MotoGP Mandalika karena jejak langkah yang panjang hingga membuat perusahaannya dipilih penyelenggara.

Kata dia, setiap penerbangan menggunakan helikopter memiliki karakter berbeda di tiap tempatnya. Contoh di MotoGP, ia harus terbang di kecepatan tertentu.

"Setiap ini ada karakteristik sendiri. Filming ada kecepatan khusus, point of view juga, secara tidak langsung kita 20 lap memutari sirkuit tapi agak lebar," kata dia.

Kapten I Wayan Pasek, pilot helikopter Foto: Kapten I Wayan Pasek

Selama gelaran MotoGP Mandalika, ia jadi pilot yang menerbangkan helikopter untuk video. Ia terbang di semua sesi, Moto2-MotoGP.

"Kalau terlalu cepat perubahan kamera nyentuh bodi. Kita cukupkan estimasi terbang selama 1,5 jam, karena MotoGP kan cuma 60-70 menit. Ke Rinjani juga untuk opening," dia menjelaskan.

Kapten Pasek mengemudikan helikopter berjenis AS 350 B3E dari Squirrel. Untuk diketahui, jenis pesawat ini pula yang ia pakai untuk misi penyelamatan dari serangan teroris KKB Papua beberapa waktu lalu.

Cerita hangatnya adalah ketika ia berjasa dalam misi penyelamatan dalam tragedi penembakan teroris KKB terbaru. Peristiwa itu menewaskan delapan orang karyawan PT Palapa Ring Timur Telematika (PTT).

Selanjutnya, ada kabar dari Taliban yang kini mati matian menjaga patung Buddha di pedalaman Afghanistan. Padahal dahulu, Taliban hobi menghancurkan patung yang dianggap berhala.