Rusia Terapkan Wamil, Warganya Borong Tiket Pesawat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Rusia Terapkan Wamil, Warganya Borong Tiket Pesawat

Tim detikcom - detikTravel
Minggu, 25 Sep 2022 09:50 WIB
Russians arrive at Yerevans Zvartnots airport on September 21, 2022. - Flights out of Russia were nearly fully booked this week, airline and travel agent data showed on September 21, after President Vladimir Putin introduced a partial draft of reservists to fight in Ukraine. Defence Minister Sergei Shoigu said that Russia would initially mobilise some 300,000 reservists, after Putin in a televised address warned Russia would use all available military means in Ukraine. Direct flights to cities in nearby ex-Soviet countries of Armenia, Georgia, Azerbaijan and Kazakhstan were all sold out for Wednesday, the Aviasales website popular in Russia showed. (Photo by Karen MINASYAN / AFP) (Photo by KAREN MINASYAN/AFP via Getty Images)
Warga Rusia kabur karena tak mau wamil (Karen Minasyan/AFP/Getty Images)
Jakarta -

Rusia mengeluarkan peraturan baru yaitu mewajibkan warga negaranya untuk wajib militer. Warganya kabur dengan tiket memborong tiket perjalanan keluar dari Rusia.

Pemandangan bandara Rusia penuh dengan calon penumpang pria. Mereka 'kabur' ke negara-negara tetangga seperti Armenia, Azerbaijan, dan Kazakhstan.

Tak hanya tiket pesawat, jalur darat dan laut pun ludes diborong. Finlandia dan Georgia jadi yang paling ramai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penjaga perbatasan Finlandia melaporkan arus kendaraan di perbatasan negara dengan Rusia meningkat tajam sejak Rabu malam hingga Kamis siang.

Pengumuman wajib militer ini juga memicu demonstrasi besar. Pemerintah merespons aksi itu dengan menangkap peserta aksi.

ADVERTISEMENT

"Informasi soal heboh di bandara dan sebagainya sangat dibesar-besarkan. Ada banyak informasi palsu soal ini," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, seperti dikutip dari Reuters.

"Kami harus sangat berhati-hati soal ini agar tak menjadi korban informasi palsu soal masalah ini," dia menambahkan.

Namun, Peskov tak menolak bakal ada mobilisasi pasukan ke Ukraina.

"Operasi khusus mulai memenuhi tujuan di Ukraina. Sekarang, kita secara de facto berhadapan dengan blok NATO dengan semua kemampuan logistik mereka," ujar Peskov.

Dia juga membantah konflik di Ukraina disebut perang. Peskov bersikukuh tindakan Rusia merupakan operasi militer khusus, bukan perang.

"Eksodus" warga ini terjadi tak lama setelah Presiden Valdimir Putin memerintahkan wajib militer yang memungkinkan perekrutan warga menjadi tentara cadangan untuk berperang di Ukraina.

Banyak warga laki-laki Rusia di usia wajib militer memilih kabur ke luar negeri karena takut direkrut untuk berperang di Ukraina.

Fenomena kabur itu tampak di dua jalur, yaitu darat dan laut. Mereka yang memilih via udara langsung berangkat ke bandara, dan menyebabkan tiket dari Rusia habis terjual.

Berikut 10 berita terpopuler detikTravel selama sepekan:




(bnl/bnl)

Hide Ads